Jiwa yang resah kian meradang
hingga pulang bukanlah pilihan awal
Aku tetap disini menunggu secercah cahaya yang mungkin bisa mengantarkanku pada kehangatan malam
bukan berarti aku menginginkan pulang
...
Bukankah tidak etis pulang kepada kamu yang sekarang pulang untuk mendekap yang lain?
Jumat, 30 November 2018
Kamis, 29 November 2018
Terima kasih telah membuatku menyerah
setelah selama ini ku agung-agungkan kau
Terima kasih telah membuat aku sangat lelah sehingga aku bisa menyadari lebih awal atas ketidakpastian yang semakin runyam
...
Sungguh Tuhan, aku menyesali percakapan yang berujung pertemuan sekaligus perpisahan (lagi)
Keinginan untuk memaki diri sendiri sangatlah besar
tapi aku bisa apa?
takkan ada yang berubah
pertemuan yang diakhiri perpisahan (lagi)
...
Baiklah, Tuhan.
Akan kunikmati (lagi) sunyi sendu sepanjang malam
Langganan:
Komentar (Atom)