Senantiasa berharap pada semesta akan akhir bahagia
tanpa harus basa basi merangkai kisah dramatis
Semenjak ekspektasi dibungkam untuk tidak meluapkan kekesalannya
ia kubur semua gambaran yang telah dirangkainya
menjadikannya satu kesatuan dengan keputusasaan
Ia ingin sekali disertai
bagaimana jika dia telah tenggelamkan dirinya sendiri?
semua jadi semu tanpa bisa dijelaskan
terjebak dengan terkaan
membabi buta atas kemarahan yang seharusnya bisa ia redam
Karena kau adalah ketiadaan
karena kau adalah ketidakpastian
karena kau adalah semaunya kamu
Ketika pemenuhan atas harapan diabaikan
disana pula
terkaan
keputusasaan
menjadi pemenang
dalam sunyi dan sepi sendiri
Kau masih asik dengan dirimu
tanpa kau harus ribut dengan yang katanya
adalah
kekasihmu
Katanya, tak seharusnya ia terkurung sendiri
di malam dengan bulan purnama yang ranum
malam tadi
Nyatanya, ia gelisah dan ingin meneriaki seluruh isi ruang
karena harapan tak jua terpenuhi
terkaan terus-menerus menghatam ia sampai pagi
hingga ia tunjukkan bahagia, kasih, dan penghargaan di pagi selanjutnya
yang nyatanya adalah topeng
Ia ingin antarkan kami keperaduan
dimana ia dapat mengadu penuh atas duka semalam
kami ditelanjangi hingga gertakan gigi terdengar
Kami harus mengadu kemana lagi?
atas harapan-harapan yang terus berontak
tak ia penuhi sejak...
entah
...
Jangan khawatir, aku baik-baik saja
urusi saja dirimu
tanpa harus basa basi merangkai kisah dramatis
Semenjak ekspektasi dibungkam untuk tidak meluapkan kekesalannya
ia kubur semua gambaran yang telah dirangkainya
menjadikannya satu kesatuan dengan keputusasaan
Ia ingin sekali disertai
bagaimana jika dia telah tenggelamkan dirinya sendiri?
semua jadi semu tanpa bisa dijelaskan
terjebak dengan terkaan
membabi buta atas kemarahan yang seharusnya bisa ia redam
Karena kau adalah ketiadaan
karena kau adalah ketidakpastian
karena kau adalah semaunya kamu
Ketika pemenuhan atas harapan diabaikan
disana pula
terkaan
keputusasaan
menjadi pemenang
dalam sunyi dan sepi sendiri
Kau masih asik dengan dirimu
tanpa kau harus ribut dengan yang katanya
adalah
kekasihmu
Katanya, tak seharusnya ia terkurung sendiri
di malam dengan bulan purnama yang ranum
malam tadi
Nyatanya, ia gelisah dan ingin meneriaki seluruh isi ruang
karena harapan tak jua terpenuhi
terkaan terus-menerus menghatam ia sampai pagi
hingga ia tunjukkan bahagia, kasih, dan penghargaan di pagi selanjutnya
yang nyatanya adalah topeng
Ia ingin antarkan kami keperaduan
dimana ia dapat mengadu penuh atas duka semalam
kami ditelanjangi hingga gertakan gigi terdengar
Kami harus mengadu kemana lagi?
atas harapan-harapan yang terus berontak
tak ia penuhi sejak...
entah
...
Jangan khawatir, aku baik-baik saja
urusi saja dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar